Selasa, 11 Juli 2017

My Daughter's First Day of School

Sesuatu yang pertama selalu mengesankan. Begitu pun hari ini adalah lembaran baru buat anak pertamaku. Hari ini merupakan hari pertama dia masuk di sekolah dasar. Sekarang, dia sudah bukan balita lagi. Ah waktu berlalu begitu cepat.  Semalam segala perlengkapan yang harus dibawa ke sekolah telah disiapkan. Mulai dari alat solat, sandal, baju ganti, dan tas yang akan dipakai. Untuk buku tulis disediakan oleh sekolah.
 
Bangun paginya juga relatif gampang karena hari ini adalah hari yang dinantinya. Satu yang sangat dinantinya dan membuat deg-degan katanya apakah dia akan sekelas lagi dengan best friendnya sewaktu di kelas TK B atau ngga. Harap-harap cemas jadinya. Selesai mandi dan sarapan, Kakak siap berangkat sekolah. Seragam hari selasa yaitu baju olahraga. Ini dia kakak dengan seragam olahraganya.


Berangkat sekolah dianter sama mama, papa, dan dede. Paket komplit, hehe. Sudah dapat dipastikan, hari pertama sekolah, parkiran akan penuh. Tidak hanya parkiran, di dalam sekolah pun sudah penuh dengan orangtua pengantar siswa baru. Ibu-ibu yang biasa kerja pun, khusus untuk hari ini ada yang mengambil cuti atau berangkat siang. Moment baru peralihan masa kanak-kanak, tidak ada yang ingin melewatkannya. Dan seperti biasa, ibu-ibunya jauh lebih heboh daripada anaknya.

Apalagi hari pertama ini juga merupakan hari pertama ketemu setelah moment idul fitri. Ketika anak-anak sudah masuk ke kelas masing-masing, ibu-ibunya masih heboh di lorong kelas. Excited ketika anaknya sekelas dengan ibu-ibu yang sudah dikenalnya. Sepertinya yang lebih penasaran dan antusias sekelas dengan siapa adalah ibu-ibunya. Padahal anak-anaknya yang sekolah santai-santai aja, hihihi. Setelah bel berbunyi, ada pengumuman buat orangtua/pengantar untuk segera meninggalkan lokasi depan kelas. Kalau belum "diusir", ibu-ibu masih belum mau beranjak. Bahkan ketika anak-anak berbaris di depan kelas, masih saja diambil fotonya, termasuk aku, hihi. Beda banget rasanya ketika dulu aku masuk SD, hanya dianter ke depan kelas, setelah itu ditinggal dan ngga ada yang ditungguin. Maklum sekolah di kampung. Beda zaman, beda generasi, dan beda tempat. 

Berbaris di depan kelas


Suasana di dalam kelas



Hari ini dan besok adalah masa orientasi sekolah. Jam kepulangan ketika orientasi adalah jam 11. Sementara nantinya jam sekolah adalah 08.00-13.30 setiap harinya. Menjelang jam 11, para penjemput sudah berkumpul di lobi sekolah. Penjemput dapat mengambil anaknya setelah namanya dipanggil. Suasananya begitu meriah. Selesai dijemput, masih mampir di lobi untuk berfoto-foto dengan atribut yang disediakan oleh sekolah. Namanya juga emak-emak, every moment should be documented. 



Neva with her friends

Begitulah cerita hari ini. Keceriaan serta kehebohan di hari pertama sekolah. Everyone is happy. Semoga keceriaan selalu mewarnai hari-harimu dalam menuntut ilmu yang akan memberikan manfaat dalam kehidupanmu. 

Kamis, 15 Juni 2017

MODIFIKASI MAKANAN DARI SUKUN

Selama bulan puasa, Insya Allah kalo ngga ada acara bukber diluar, selalu buka bareng-bareng di rumah mertua. Hari itu, mertua dikirimin Sukun sama tetangga. Waktu lagi berbuka puasa, ibu mertua bilang "Na, itu ada sukun, Nana mau bikin apa gitu, dibawa aja". Bapak mertua bilang "sukun biasanya kalau ngga di goreng ya di kukus". Ibu mertua nimpali lagi "kalo Nana kan suka bisa gitu dibikin macem-macem". Huaa..tersanjung saya, hehe.

Aku memang suka gemes kalo lihat bahan makanan tertentu terutama umbi-umbian cuma di kukus atau di goreng saja. Pengennya dibikin apa gitu yang lebih kreatif :D Meskipun untuk urusan resep masih browsing di mbah google. Ada kepuasan tersendiri ketika bisa menjadikan bahan makanan tradisional menjadi makanan yang populer. 

Kembali ke sukun, akhirnya sukun yang di rumah mertua mendarat juga di rumah. Hmm..PR nih mengolahnya menjadi makanan tertentu. Apalagi di bulan puasa ini, suka bingung mencari ide makanan buat berbuka puasa. Meluncurlah ke mbah google mencari resep makanan yang bisa dibuat dari sukun. Yang terpikir adalah makanan gurih dan makanan manis buat buka puasa tapi ngga ribet bikinnya. Teringat juga pom pom cheese potatoes kesukaan anak-anak. Ahaa..kenapa ngga dibikin itu aja untuk makanan gurihnya. Tinggal mengganti kentang dengan sukun. Yes ide makanan gurih udah dapet dan untuk makanan manisnya, pilihannya jatuh pada donat sukun. Resep yang ada dimodifikasi dengan takaran dan bahan tambahan menyesuaikan dengan yang ada di dapur.
Inilah hasil kreasi makanan dari sukun. Tadaaa...










                                       Donat sukun                                             Cheesy sukun

Alhamdulillah ketika berbuka pada suka dengan makanan yang aku buat. Si kecil malah menyangka cheesy sukunnya itu dari kentang seperti yang biasa aku bikin buat bekal sekolahnya. Donatnya juga empuk lho. Apalagi dengan menggunakan mentega aroma butter, aroma donatnya lebih berasa enak. Yeayy alhamdulillah pada suka. Side effect dari makanan yang berhasil dibuat, keesokan harinya mertua ngirimin sukun lagi, hihi. Sebenarnya simpel banget bikin makanan ini. Yang mungkin agak berat waktu menghaluskan sukun setelah dikukus, karena teksturnya jadi lengket. Tipsnya sih menghaluskan sukun kukusnya pada waktu kondisi masih panas. Kalau sudah dingin jadi lebih lengket. 

Kiriman sukun yang kedua aku bikin donat lagi. Pengalaman dari yang pertama, lebih hati-hati menambahkan air karena jadi lengket dan ngga bisa dibentuk. Makanya donat yang pertama ngga berbentuk, dicetak menggunakan sendok ;D Untuk yang kedua, aku ngga menambahkan air sama sekali, karena air dari sukunnya juga sudah cukup. Yang kedua ini bisa dibentuk seperti donat pada umumnya dengan lubang ditengah, hehe. Anak yang besar minta ditaburi meses dan anak yang kecil cukup berbalut gula halus. Ah sayang ngga sempat di foto karena udah ribut menyiapkan makanan lainnya untuk buka bersama keluarga besar suami. Alhamdulillah kali ini sukses lagi, malah ibu mertua yang promosiin kalau donatnya dibuat dari sukun, hihi. Jadi malu sayah

Aku suka sedih kalau melihat bahan pangan lokal cuma diolah seperti itu-itu aja, digoreng atau dikukus dalam bentuk masih utuh (belum dimodifikasi). Sementara anak-anak sekarang lebih senang dengan makanan "modern" termasuk anak-anakku. Dengan menjamurnya aneka macam makanan, makanan tradisional dari bahan pangan lokal semakin jarang dilirik terutama oleh anak-anak jaman sekarang. Padahal banyak kandungan tersembunyi dari bahan pangan lokal ini yang dapat memberikan efek kesehatan.

Sukun yang mempunyai nama latin Artocarpus altillis telah banyak diteliti manfaatnya. Beberapa jurnal luar telah mempublish penelitian-penelitian mengenai manfaat sukun bagi kesehatan diantaranya untuk kesehatan jantung, diabetes, parkinsonn dan kulit. Selain mengandung zat gizi makro, sukun juga mengandung flavonopid, antimikrobial dan antioksidan yang sangat bermanfaat. 

Tertarik ingin mengkonsumsi sukun atau pangan lokal lainnya? Kalau aku sendiri sih tanpa diolah lanjutpun, cukup dikukus atau digoreng juga suka dengan makanan-makanan lokal. Tapi untuk generasi sekarang, sepertinya perlu membuat modifikasi makanan-makanan dari pangan lokal agar mereka tertarik untuk mengkonsumsinya sehingga bisa merasakan manfaat dari pangan lokal tersebut. Salah satu impianku adalah menghasilkan makanan dari pangan lokal yang bisa memberikan manfaat kesehatan. Semoga suatu saat impiannya tercapai. Aamiin..

Selasa, 30 Mei 2017

SEHATI

Pernah ngga sih dalam satu waktu kita berpakaian yang senada atau berpikir hal yang sama dengan orang terdekat kita terlebih pasangan kita? Sering tentunya ya.. Kali ini aku ingin berbagi sedikit kisah tentang kejadian "SEHATI" antara aku dan suami, hihi 

Dua sejoli bersatu salah satunya karena persamaan, baik dalam hal kesukaan maupun lainnya. Aku masih ingat ketika awal mengenal calon suami pada waktu itu, disuatu moment ketika membeli rujak uleg, aku bilang " aku ngga mau nanasnya (ngga suka). Ternyata calon suamiku juga tidak suka nanas. Ngga penting sh ya, haha. Tapi, entahlah moment itu menjadi salah satu yang mengesankan buatku.

Sekarang setelah menjadi suami istri, seringkali kami "ngga sengaja" berpikiran hal yang sama. Misalnya aku atau suamiku bilang "pengen mie ayam". Ternyata sebenarnya kami juga memendam keinginan yang sama, cuma terkadang ngga enak untuk bilang duluan. Sampai salah satu diantara kami menyampaikan keinginan, kemudian baru ketahuan kalau sebenarnya salah satu diantara kami juga menginginkan hal yang sama.

Seperti kejadian hari kemarin. Kisah hari ketiga bulan Ramadhan 1438 H. Setiap hari selama bulan ramadhan, kalau tidak ada acara bukber diluar, kami bukber di rumah mertua. Biasanya setelah buka puasa di rumah mertua, suami pulang dulu ke rumah untuk kemudian berangkat tarawih ke mesjid At-tiin. Sementara aku dan anak-anak lanjut tarawih di mesjid terdekat rumah mertua. Sebelum berangkat ke rumah mertua, biasanya aku memberikan "wejangan-wejangan" kepada suami tentang makanan apa aja yang tersedia untuk "makan besar" sebelum suami berangkat tarawih. 

Pada hari itu, sebelum berangkat ke rumah mertua, aku memberikan pesan-pesan kepada suami. Suamiku bertanya aku masak apa. Aku bilang masak semur. Tiba-tiba aja dia tertawa. Aku heran kenapa suamiku tertawa. Dia bilang "sebentar saya mau melanjutkan tertawa saya dulu". Sementara aku bingung dan menerka-nerka apa gerangan yang membuat suamiku tertawa. Setelah tawanya reda, suamiku bilang "tadi dijalan saat berangkat kerja, tiba-tiba saja saya kepikiran ingin makan semur. Tadinya saya mau WA dirimu (panggilan kesayangan diantara kami :D), tapi ngga jadi deh." Suamiku memang tipe orang yang ngga enakan. Dia ngga mau merepotkan istrinya. Apapun yang dimasak istrinya, itulah yang dia makan tanpa mengeluh. Untuk kejadian hari ini, mungkin suamiku bertelepati sehingga keinginannya sampai kepadaku dan aku tergerak untuk memasak apa yang dia inginkan. Kami pun tertawa bersama mengingat kejadian hari ini.

Kalau jodoh emang sehati yah..ihhiyyy..Semoga jodohnya awet sampai maut yang akan memisahkan kami. Aamiin..

Minggu, 28 Mei 2017

WARNA WARNI HARI PERTAMA RAMADHAN

Bulan Ramadhan selalu menjadi bulan istimewa bagiku. Kalau dulu ketika masih kecil, aku belajar berpuasa. Sekarang aku yang membersamai anak-anakku belajar berpuasa.
Kakak (6y4m) sudah mulai berpuasa saat usianya 4,5 tahun. Pencapaian yang luar biasa buat kami sekeluarga. Saat itu, dia masih di kelas playgroup. Awalnya kami mencoba mengajarinya untuk berpuasa. Tidak ada paksaan sama sekali, hanya berusaha menanamkan pemahaman tentang puasa. Tapi tak disangka, dia mampu berpuasa full satu hari. Dalam satu bulan, hanya 6 hari tidak berpuasa. Kemudian tahun berikutnya, saat dia duduk di kelas TK A, kakak sudah mampu berpuasa satu bulan penuh. 
Sementara adiknya baru kami perkenalkan puasa ditahun ini (1438 H). Saat ini adik berada dikelas playgroup (4y7m). Hari pertama puasa, tengah hari dia sudah lapar dan haus. Akhirnya dia berbuka di waktu dzuhur, tapi kemudian dilanjut lagi. Alhamdulillah bisa lulus sampai magrib. 
Meskipun adik kakak, tetapi masing-masing mempunyai pribadi yang unik. Sang kakak cenderung sangat mudah untuk diajak diskusi. Cukup memberikan penjelasan yang sesuai logikanya, dia akan menjalankan apa yang disampaikan kepadanya. Sementara sang adik, emosinya seringkali meledak-ledak. Perlu effort lebih besar untuk menanamkan pemahaman kepadanya. Tidak jarang, aku pun terpancing emosinya. Makanya ketika dia mampu berpuasa setengah hari saja sudah hal yang luar biasa bagi kami. Mengingat perjuangan untuk membangunkannnya sahur. Setidaknya perlu waktu 30 menit sampai dia bisa bangun. Itu pun kami berusaha untuk meredam emosi kami saat membangunkannya.Sedangkan kakaknya tidak ada permasalahan yang begitu berarti kecuali kebiasaanya menanyakan berapa jam lagi menuju buka buka, hehe. Selebihnya tidak ada masalah.
Menemani anak-anak berpuasa memang gampang-gampang susah. Terutama saat sekolah sedang libur. Perlu ekstra aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi waktu mereka. Pada saat puasa, mereka agak susah untuk diajak tidur siang karena mungkin perutnya kosong jadi susah untuk bisa tidur. Mamanya yang seringkali bingung untuk mencari aktivitas yang bisa membuat mereka lupa akan dahaga dan laparnya.
Apalagi hari pertama puasa memberikan tantangan lebih ekstra lagi. Bersyukur ada mbah google yang memberikan banyak inspirasi tentang aktivitas yang bisa dilakukan anak-anak saat berpuasa. Hari pertama, aku mengenalkan ceklis kegiatan harian selama bulan puasa. 
                              Jurnal harian adik                                                   Jurnal harian adik

Mengisi daftar harian ramadhan memberikan kesenangan tersendiri. Hal ini berkaitan dengan reward yang akan diterima mereka di akhir ramadhan. Selain itu, aku memberikan aktivitas lain dihari pertama seperti colouring dan membuat kreativitas. Dapat inspirasi dari pinterest tentang paperdoll. Pas banget, anak-anak senang bermain peran. Paperdoll ini cukup ampuh "membunuh" waktu mereka. Ditambah membuat kreasi dari stik es krim, alhamdulillah mereka bisa menikmati aktivitasnya

 

Disaat anak-anak asyik bermain warna, mamanya juga tidak mau kalah dengan anak-anaknya. Tantangan tersendiri menghadirkan menu takjil yang menggugah semangat anak-anak. Sesuatu yang colourful adalah sesuatu yang digemari anak-anak. Memanfaatkan vla yang ada di kulkas, akhirnya aku berkreasi membuat sus warna warni. Beberapa kali anak-anak bolak balik ke dapur ngintip apa yang dibikin mamanya. Dede yang ekpresif bilang "hmm..baunya harum, sepertinya enak banget". Sabar ya de, tunggu sampai adzan magrib, hehe.


t

Masih tersisa 29 hari ramadhan. Hmmm...emak harus berpikir untuk menghadirkan ramadhan yang menyenangkan bagi anak-anak. Semangat Ma ;)

Minggu, 14 Mei 2017

GRADUATION KAKAK

Tanggal 11 Mei merupakan hari yang bersejarah dalam kehidupanku. Hari dimana 30+ tahun yang lalu aku dilahirkan ke dunia. Sejarah lainnya yaitu pada tanggal 11 Mei 2010, aku mendapat kado yang sangat istimewa yaitu aku positif hamil. Kini baby yang pernah menempati rahimku telah menjelma menjadi gadis kecil. Waktu terus berjalan melesat, dan pada tanggal 11 Mei 2017, gadis kecilku itu telah lulus dari TK B.

Menyaksikan dia berjalan menaiki stage dengan memakai toga saat namanya dan nama orangtuanya juga disebut, ada rasa yang mengharu biru dalam hatiku. Ada yang mendesak-desak keluar dari mataku. Tak terasa air mata mengalir melewati pipiku. Ah rasanya campur aduk. Terbayang 6 tahun silam, saat rasa yang luar biasa dan pertama kali aku rasakan ketika diinduksi karena sudah lewat dari due date sang bayi tidak mau keluar dari rahim ibunya. Kurang lebih 12 jam merasakan indahnya rasa sakit yang hmmm..tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. 





Menemani tumbuh kembangnya membuat duniaku sebagai seorang wanita terasa sempurna. Sudah 3 tahun mengantar jemput anakku ke sekolah. Teringat moment pertama saat memasuki playgroup, Kakak (begitu kami memanggil anak pertama kami), dia ngga mau ditinggal. Aku membujuknya bahwa aku menunggunya diluar kelas. Seminggu pertama, aku tidak boleh hilang dari pandanganya. Dia melihatku dibalik jendela kelasnya. Kalau aku menghilang dari pandangannya, dia akan menangis. Sekarang sih diturunin di depan lobi  sekolah juga sudah berani masuk sendiri ke kelasnya, hehe.

Bahkan sekarang dia sudah punya BFF. Temannya berbagi cerita dan punya yel-yel sendiri dengan best friendnya. Rasanya anak-anak sekarang begitu cepat menjadi dewasa. Ahh..waktu berjalan begitu cepat. Melihatnya diwisuda TK saja sudah membuat emak mewek. Apalagi nanti saat dia akan dibawa oleh suaminya. Masih jauh memang, tapi terbayang gimana rasanya. Hiks..Pantas saja saat mamahku melepasku dihari pernikahanku, bukan lagi deraian air mata tapi isak tangis yang dalam diantara kami. Kasih ibu memang begitu besar dan tak berbatas. Miss you mom..

Masa golden age-mu telah kau lewati nak. Rasanya masih belum puas mengisi hari-harimu dengan hal-hal yang berharga. Maafkan ketidaksempurnaanku sebagai seorang ibu :-( Semoga yang terekam adalah hal-hal indah yang telah kita lewati bersama. Menjadi pondasi untukmu terus bertumbuh sebagai seseorang yang bermanfaat seperti teladan kita, Rasulullah yang diutus ke dunia untuk menjadi rahmatan lil a'lamin.

Do'a kami selalu menyertaimu anakku.


Kamis, 04 Mei 2017

INGIN SEKOLAH LAGI

Menapaki kembali kampus perjuangan FKUI setelah beberapa tahun yang lalu pernah berada di dalamnya hampir setiap hari. Banyak sudut yang telah berubah. Semakin keren tentunya. Namun masih ada sudut-sudut lama yang telah membuat pikiranku melayang ke masa-masa itu. Terbayang saat bersama teman-teman, mengikuti kuliah, mengerjakan tugas-tugas yang sering kali bikin kepala memanas. Tapi ada sisi lain juga yang sering bikin tertawa. Entah tertawa karena stres :p maupun  tertawa karena senang. Bahkan perniagaan serta gosip juga telah mewarnai hari-hari kami.

Selama menempuh pendidikan S2, kami banyak menghabiskan waktu di kampus. Tidak jarang pulang malam terutama saat penelitian di laboratorium. Aku sendiri lebih senang mengerjakan tugas bareng-bareng di kampus. Selain bisa sharing ide sama teman-teman, juga lebih mudah mendapatkan akses jurnal. Kalaupun stres bisa stres bareng-bareng :D

Entah, aku tuh senang dunia kampus. Bertemu dengan orang-orang yang berilmu telah membuat diri merasa tidak ada apa-apanya. Disisi lain seringkali membuat semangat belajar kembali terpecut. Bersama orang-orang ini sejenak melupakan kerlip dunia. Ilmu yang mereka miliki tidak membuat mereka menjadi sombong. Bahkan aku sering dibuat terpesona ketika melihat seorang profesor dengan rendah hati naik busway. Tak terlihat adanya rasa minder. Berbeda sekali dengan sisi duniaku yang lain disekeliling orang-orang yang lebih senang memamerkan gemerlapnya dunia.

Oleh karena itu, meskipun saat ini aku berada di ranah domestik, namun aku ingin kembali melanjutkan studiku. Membuat otak kembali sibuk dengan jurnal-jurnal, hehe.. Mungkin sebagian besar menganggapku gila. Seorang ibu rumah tangga mau ngambil S3. Dengan gelar S2 ku saja saat ini sering membuat orang berkomentar "sayang banget ijazah S2 nya". Namun aku berpikir, tidak ada yang sia-sia. Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti tidak boleh berpendidikan tinggi. Justru seorang ibu itu harus berpendidikan karena dalam islam pun seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Memang tidak harus didunia pendidikan formal. Yang penting, seorang ibu itu tidak boleh berhenti belajar. Namun bagiku, dunia kampus adalah dunia yang menarik. Pusing iya, tapi tetap menyenangkan. Ah rasanya aku ingin segera kuliah lagi terutama di luar negeri. Semoga Allah memberikan kemudahan untukku kembali menempuh pendidikan dan meridhoinya. Aamiin.

Beberapa foto saat melakukan project di University of Sydney dan Queensland University Of Technology.





Selasa, 02 Mei 2017

PENGALAMAN NAIK GOJEK

Pagi ini ada keperluan di gedung menara 165 TB Simatupang. Mau bawa kendaraan sendiri males kejebak macet. Akhirnya diputuskan naik gojek. Nunut sama suami sampai pasar rebo, biar lebih murah ongkosnya (tetep ya emak2, hehe). Alhamdulillah nyampe dengan lancar dan selamat. Setelah selesai urusannya, sekitar 15 menitan, aku order gojek lagi untuk pulang. Ternyata yang ngambil orang yang sama. Aku sih ngga masalah, gojeknya juga sopan.

Malah gojeknya yang kaget ternyata penumpangnya orang yang sama 😁. Ternyata ada ketentuan dari perusahaannya kalau dalam 1 hari tidak boleh mengambil penumpang yang sama, apalagi ini tanpa kesela sama penumpang yang lainnya. Aku bilang gimana kalo di cancel aja. Dia bilang "boleh mbak cancel, gapapa mb saya anter aja". Mungkin dia kasian kali sama aku, makanya tetep mau nganterin 😂.

Singkat cerita sampailah di rumah. Aku kasih ongkosnya, dia mau ngembaliin sesuai harga yang tertera di gopay, tadi sebelum aku cancel. Sementara kalo cash kan lebih mahal ongkosnya. Aku bilang, kembaliannya segitu aja (sesuai harga cash). Kasian lah. Apalagi gojeknya cerita, sepagian itu udah beberapa kali orderannya di cancel. Katanya sekarang ini aturan perusahaannya semakin ketat dan tidak jarang sebagai karyawan, dia merasa dirugikan. Terkadang ada sebagian dari penumpang yang kurang empati. Cancel seenaknya, ngasih nilai yg jelek, atau marah-marah. Tapi sebenarnya ada juga pengendara yg kurang nyaman. Intinya sama-sama saling menjaga sikap dan tetap berprasangka positif, baik sebagai penumpang maupun pengendara.

Ya tidak mudah untuk mendapatkn rejeki. Tapi selama attitude nya terjaga dan tetap baik, insya Allah rejeki ngga akan kemana. Terimakasih untuk hikmah hari ini.

Minggu, 30 April 2017

REVIEW READING SHARE

Ini adalah kulwapp yang pertama kali saya ikuti  dalam Rumbel Menulis IIP Jakarta. Maklum dalam kegiatan reading share yang pertama ini (kamis, 27 April 2017), saya bertugas sebagai notulen. So, mau ngga mau harus fokus, hehe..Tapi, asli ngga nyesel udah meluangkan waktu untuk menyimak reading share ini. Bener-bener mengena semua tema buku yang dibawakan oleh para pemateri.

1. Reading share oleh Mb Sara Rosalinda
Mb Sara mengupas buku 9 Summers 10 Autumns. Udah pada tau donk ya  buku ini. Kalau saya sendiri belum pernah baca bukunya. Kalau filmnya sih udah pernah nonton. Nah, konon katanya bukunya jauh lebih bagus dari filmnya. Hmm..jadi pengen baca bukunya. Bagi yang mau tau reviewnya Mb Sara bisa dibaca di blognya mb Sara https://kimikimya.wordpress.com/author/kiandukcantik/.
Membaca review dan mengingat filmnya memberikan motivasi tersendiri bagi saya. Iya buku ini berkisah tentang seorang anak laki-laki yang berasal dari salah satu daerah di Indonesia (orang ndeso), namun pada saat dewasanya mampu mendunia. Kemiskinan atau kekurangan materi tidak menjadi penghambat seseorang untuk sukses. Justru hal inilah yang melejitkan semangatnya sehingga mampu menggapai mimpi-mimpinya. Penulis mampu menjadikan kenangan masa lalunya sebagai sesuatu yang membakar semangatnya untuk berusaha meraih citanya. Bukan terpuruk atau berputus asa dalam kemiskinan. Ketika seseorang berusaha keras untuk merubah nasibnya menjadi lebih baik maka tidak ada kata tidak mungkin. 
Huhu..saya berasa dicambuk. Seringkali saya terpuruk dengan keadaan, minder, merasa tidak mampu. Bayangan-bayangan "ketidaknyamanan" masa lalu seringkali justru membuat saya menjadi berdiam diri. Ah..tidak boleh seperti ini terus. Tidak boleh terpenjara dalam kenangan masa lalu. Ayo buang pikiran-pikiran negatif  yang akan menghambat langkahmu. Berusaha sekuat tenaga, insya Allah bisa. Bismillah..

2. Reading Share oleh Lia Kholisa
Buku yang di review oleh Mb Lia yaitu buku karangan Asma Nadia yang berjudul Catatan Hati yang Cemburu. Siapa yang tidak kenal Asma Nadia, penulis novel terkenal yang sering membuat pembacanya ikut larut dalam cerita yang disajikan. Apalagi buku ini mengambil tema yang lekat dengan sisi kewanitaan. Saya pernah membaca buku ini edisi lama dan sukses dibikin termehek-mehek dengan kisah-kisah yang mengharu biru. Cemburu dan wanita memang dua kata yang tidak bisa dipisahkan. Banyak hal yang bisa membuat wanita sebagai seorang istri cemburu terhadap suaminya. 
Sebagai seorang istri tentunya saya pun pernah bahkan sering mengalami yang namanya cemburu. Mungkin suami saya kalau baca ini pasti akan senyum-senyum dan langsung mengiyakan bahwa istrinya adalah seorang pencemburu berat ;p 
Tidak dapat dipungkiri perbedaan tingkat aktivitas diantara suami dan istri, sedikit banyaknya mempengaruhi keharmonisan keluarga. Suami yang sibuk di luar rumah, dan istri yang bejibaku di rumah, ditambah kurangnya komunikasi diantara kedua belah pihak bisa menimbulkan prasangka negatif terutama dari sudut pandang seorang istri. 
Salah satu hal yang bisa mengurangi tingkat prasangka yaitu menambah aktivitas diluar aktivitas rutin. Dengan menetapkan satu tujuan tertentu diluar rutinitas, membuat diri menjadi disibukkan dengan kegiatan untuk mencapai target tersebut. Hal ini saya rasakan sendiri, semenjak resign dari pekerjaan dan larut dalam rutinitas harian tanpa ada targetan telah sukses meningkatkan prasangka negatif terhadap suami. Tetapi ketika mencoba menata kembali, menyusun suatu rencana yang ingin dicapai, mampu mengurangi rasa suudzon terhadap suami karena pikiran disibukkan dengan agenda lain diluar rutinitas. Tidak selalu berjalan mulus, sehingga tetap harus ada keterbukaan juga dari pihak suami supaya istri mengetahui aktivitas suami. So, bisa mengurangi kecurigaan terhadap suami. Jadi curcol..hehe..

3. Reading share oleh Mb Dian Annuriah
Ini dia review buku ketiga yang mampu membakar kembali semangat yang sempat meredup. Penasaran kan buku apa yang di review oleh Mb Dian? ;) Di sesi ketiga, mb Dian mengupas buku yang berjudul Rise Above The Crowd. Review lengkapnya bisa dibaca di link berikut http://bundamirelito.blogspot.co.id/2017/04/book-sharing-rise-above-crowd.html?view=timeslide
Buku ini sekilas merupakan buku manajemen. Namun, dari apa yang dipaparkan oleh mb Dian, telah menyentil diri saya. Yup..seringkali diri ini merasa begini-begini aja, bahkan merasa useless juga. Kenapa eh kenapa? Tidak lain karena tidak ada targetan yang ingin dicapai, mengalir begitu saja dan memang menempatkan diri biasa-biasa saja, seperti orang pada umumnya. Coba deh membuat diri menjadi tidak biasa. Untuk menjadi yang tidak biasa kita harus merubah mindset kita, dan mempunyai target setinggi mungkin. Pencapaian kita tidak akan melebihi apa yang sudah kita targetkan. Jadi, buatlah target setinggi mungkin. 
Teringat apa yang telah dikatakan oleh guru matematika sewaktu SMU. Intinya beliau mengatakan bahwa kita harus memasang target nilai setinggi mungkin. Sebagai contoh sederhana, dalam setiap pelajaran kita menargetkan harus bisa dapat 10 (jaman baheula nilai 10 adalah nilai tertinggi :) ). Jadi sejatuh-jatuhnya juga ya dapet 7 lah. Coba kalo target kita cuma untuk dapat sekedarnya, misal nilai 7, maka sejatuh-jatuhnya bisa saja cuma dapat 4. Ini karena patokan kita sendiri tidak tinggi, jadi untuk mencapainya pun tidak memerlukan effort yang besar. Dan tentu saja selain tujuan yang jelas, serta target setinggi mungkin, ada yang paling penting yaitu menyandarkan semuanya kepada Tuhan. Yup...Ketika Allah yang menjadi sandaran, maka tidak akan kecewa ketika tujuan belum tercapai.

Luar biasa memang materi reading share kali ini. Honestly..saya kembali terpecut untuk menata lagi apa yang sedang menjadi mimpi besar saya saat ini. Berusaha menyusun kembali tahapan-tahapan yang harus saya capai agar goal yang saya targetkan tercapai. Selain itu, saya pun berharap dengan menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif akan menghindarkan diri dari rasa cemburu yang berlebihan terhadap pasangan serta semoga kenangan "ketidaknyamanan" dimasa lalu akan pergi dan tidak pernah kembali. Bismillah..insya Allah dengan ijin-Nya, tidak ada yang tidak mungkin. Man jadda wa jadda.